Strategi Perlindungan Data dari Serangan Ransomware Kominfo
Strategi Perlindungan Data dari Serangan Ransomware Kominfo
Serangan ransomware telah menjadi ancaman yang semakin serius bagi data dan informasi yang disimpan di berbagai perangkat digital. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), strategi perlindungan data dari serangan ransomware merupakan langkah yang sangat penting untuk mengamankan informasi penting dari aksi para penyerang.
Menurut Pakar Keamanan Siber dari Universitas Indonesia, Dr. Budi Rahardjo, “Serangan ransomware bisa merusak data penting dan merugikan korban secara finansial. Oleh karena itu, penting bagi semua pengguna teknologi informasi untuk memahami strategi perlindungan data yang efektif.”
Salah satu strategi perlindungan data yang disarankan oleh Kominfo adalah dengan melakukan pembaruan sistem secara rutin. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, “Pembaruan sistem secara rutin dapat membantu mengatasi celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh para penyerang ransomware.”
Selain itu, pengguna juga disarankan untuk melakukan back-up data secara berkala. Dr. Budi Rahardjo menambahkan, “Dengan melakukan back-up data, pengguna dapat mengurangi risiko kehilangan data akibat serangan ransomware. Data yang ter-back up dapat dengan cepat dipulihkan tanpa harus membayar tebusan kepada para penyerang.”
Kominfo juga menekankan pentingnya untuk tidak mengklik tautan atau lampiran yang mencurigakan dalam email atau pesan yang diterima. “Banyak serangan ransomware dimulai dari tautan atau lampiran berbahaya yang dikirim melalui email. Oleh karena itu, waspadalah terhadap pesan yang mencurigakan,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan.
Dengan menerapkan strategi perlindungan data dari serangan ransomware yang efektif, diharapkan para pengguna teknologi informasi dapat mengurangi risiko dan kerugian akibat serangan ransomware yang semakin meningkat. Jadi, jangan lupa untuk selalu waspada dan melindungi data penting Anda dengan baik!