Telegram Diblokir oleh Kominfo, Apa Dampaknya bagi Pengguna Indonesia?
Pada hari ini, berita mengenai Telegram Diblokir oleh Kominfo telah menggemparkan pengguna internet di Indonesia. Sebagai salah satu aplikasi pesan instan yang paling populer di dunia, blokir terhadap Telegram pastinya akan berdampak besar bagi pengguna di tanah air.
Menurut Kominfo, Telegram telah diblokir karena dianggap tidak kooperatif dalam mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi pengguna, apa dampaknya bagi mereka?
Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah sulitnya berkomunikasi dengan rekan kerja, teman, dan keluarga yang menggunakan Telegram. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari pengguna yang biasa menggunakan Telegram sebagai salah satu sarana komunikasi utama.
Selain itu, blokir terhadap Telegram juga dapat berdampak pada dunia bisnis di Indonesia. Banyak perusahaan yang menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi internal maupun eksternal. Dengan adanya blokir ini, tentu akan mempersulit proses komunikasi antar karyawan maupun dengan mitra bisnis.
Menanggapi hal ini, beberapa pakar teknologi memberikan pendapatnya. Menurut Damar Juniarto, Direktur Eksekutif SAFEnet, blokir terhadap Telegram seharusnya tidak dilakukan begitu saja tanpa alasan yang jelas. “Pemerintah seharusnya memberikan penjelasan yang transparan kepada masyarakat mengenai alasan blokir terhadap Telegram,” ujarnya.
Selain itu, Menkominfo Johnny G. Plate juga memberikan komentarnya mengenai blokir tersebut. Menurutnya, blokir terhadap Telegram dilakukan karena adanya konten-konten negatif yang beredar di platform tersebut. “Kami tidak ingin masyarakat terpapar pada konten-konten yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia,” katanya.
Dengan berbagai dampak yang mungkin timbul akibat blokir terhadap Telegram, pengguna di Indonesia diharapkan dapat mencari alternatif lain untuk tetap dapat berkomunikasi dengan lancar. Meskipun Telegram telah diblokir, masih banyak aplikasi pesan instan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti. Semoga masalah ini segera terselesaikan sehingga pengguna dapat kembali menggunakan Telegram dengan aman dan nyaman.